Tuesday, December 6, 2016

Etika dan Etiket di Tempat Kerja

Mengenal Etika dan Etiket di Tempat Kerja


Manusia pada dasarnya selalu ingin dihargai, baik secara kodrat, harkat ataupun martabat. Banyak orang mengetahui perbedaan antara yang baik, dan yang tidak baik menurut undang-undang, harus jujur, tidak curang, dan sebagainya. Namun demikian selalu timbul masalah-masalah yang sukar diketahui garis pemisah antara baik dan buruk dalam hubungan pribadi ataupun hubungan resmi. Sikap yang santun membuat orang lain senang, disukai siapa saja dalam lingkup pergaulan yang tidak terbatas, pribadi yang menyenangkan dapat membuat suasana yang kondusif dalam lingkungan kerjanya.
Hubungan kerja antara pegawai di kantor menuntut setiap orang yang berinteraksi didalamnya berlaku etis terhadap sesama pegawai. Etika merupakan ilmu pengetahuan yang membahas mengenai dasar-dasar moral seseorang. Sasaran etika adalah moralitas individu yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Etika dapat diartikan sebagai moral, masyarakat sering mengaitkan moralitas dengan adat istiadat atau kebiasaan yang baik yang berlaku dalam masyarakat. Etiket berarti sopan santun, etiket bukan hanya digunakan dalam pergaulan saja, tetapi juga dapat dijadikan sebagai jalan untuk memuluskan hubungan dan melancarkan berbagai urusan. Dalam dunia kerja kita mengenal KODE ETIK yang merupakan suatu aturan permainan sebagai pedoman dalam menjalankan profesi, dimana didalamnya terdapat kaidah-kaidah standar moral yang sangat tinggi pada setiap profesi yang harus ditaati bersama.
ETIKA KANTOR DALAM PRAKTIK
Dalam dunia kerja etika sangat penting, karena etika menjadi kunci dan panduan profesionalisme kerja, jadi sebelum bicara profesional atau tidak, yang namanya etika harus terlebih dahulu dipahami. Etika dalam kantor memberikan petunjuk kepada setiap pegawai sebagai pedoman dalam bertindak dan memperlakukan  siapa saja dengan cara yang baik dan sikap yang pantas.
Dalam pergaulan banyak hal sepele yang sering terlupakan ketika melakukan aktivitas di tempat kerja. Kita sering tidak sadar akan hal tersebut yang sebenarnya merupakan aturan tak tertulis yang menjadi salah satu indikator kualitas diri dan kerja kita.
Di kantor berlaku apa yang disebut “hirarki”, yaitu mulai dari pejabat-pejabat yang memiliki tingkatan pangkat kedudukannya, pegawai yang telah memiliki masa kerja yang cukup lama, merekalah yang mendapatkan penghormatan istimewa terlebih dahulu.

Dibawah ini ada beberapa petunjuk yang mungkin dapat dimanfaatkan :

Tutur – Sapa


Kebiasaan dalam tutur sapa di kantor yakni penggunaan sapaan “Bapak” atau “Saudara”. Di kantor asing tentunya menggunakan sapaan “Tuan”. Terhadap bawahan digunakan sapaan “Saudara” atau nama kecil pegawai. Ini sudah lazim dimana saja. Terhadap sesama rekan kerja, Anda melihat bagaimana kebiasaan di kantor itu.

Selama Jam Kerja

 
Selama jam kerja tidak boleh berhias di belakang meja tulis. Duduk diatas meja tulis, mengobrol dengan rekan-rekan, merokok atau makan selama jam kerja.









Menerima Tamu



Terhadap tamu kita harus bersikap ramah, sopan, penuh perhatian seperti layaknya nyonya atau tuan rumah. Anda tak perlu memperkenalkan diri atau mengobrol. Diperlukan kepribadian yang “kuat” dan “teguh” dalam melayani tamu.

Bicara Melalui Telepon


Dalam percakapan berhadapan muka, orang dapat melewatkan begitu saja kata-kata yang tidak jelas diucapkan. Tetapi melalui telepon, gerak-gerik, sopan santun serta muka tidaklah tampak, hanya suara yang terdengar. Oleh sebab itu kita harus sanggup mengucapkan tiap-tiap kata dan kalimat dengan nada yang jelas dan terang. Lawan bicara di telepon, jauh lebih menghargai suara yang mudah ditangkap daripada senyum simpul yang tidak kelihatan.

ETIKET YANG PERLU ANDA TUNJUKKAN DI KANTOR
Dimanapun kita berada, kita tidak bisa melupakan etiket, meskipun pada dasarnya etiket itu sama, namun etiket di lingkungan kerja lebih kompleks sifatnya. Banyak hal harus kita cermati, karena kantor terdiri dari banyak peraturan dan birokrasi yang mengatur mengenai sikap dan perilaku setiap pegawai di kantor.

Perkenalan

Memperkenalkan diri kepada rekan kerja yang baru dengan senyum bersahabat dan sikap ramah. Kadang kala kita harus memperkenalkan seseorang, bertindaklah dengan cepat dan efisien. Sehingga membuat orang lain merasa senang.

Ucapan Salam

Salam “Selamat Pagi” yang cerah dan gembira adalah salah satu ciri sifat keramahan. Teman sekerja, para langganan, dan para tamu senang memperoleh penentram diri sebelum terjun ke bidang pekerjaan masing-masing.

Urusan-urusan Pribadi

Orang yang bijaksana tentu tidak akan membosankan atau mengganggu orang lain dengan cerita-cerita tentang masalah pribadinya atau menyombongkan diri dengan prestasi-prestasi yang telah dicapainya.

Loyalitas

Selama kita menjadi anggota team di kantor, kita harus membantu team tersebut dan ikut serta memecahkan masalah yang terjadi. Sebagai pegawai yang loyal sudah tentu kita tidak akan mencari keuntungan pribadi dengan biaya kelompok.





Menjaga/Pandai Menyimpan Rahasia

Berusahalah untuk dapat memegang teguh rahasia yang tidak boeh diketahui umum. Kita harus dapat menjauhkan diri dari rekan-rekan yang “sok kepeingin tahu”. Jangan sampai hal-hal tersebut diatas sampai menyusahkan kita, sebab mereka juga sebenarnya tahu bahwa mereka tidak berhak untuk menanyakan hal itu.

Ikut Memikirkan Orang Lain

Ucapan-ucapan “silahkan” dan “terima kasih” kartu ulang tahun yang tidak disangka-sangka, ucapan-ucapan selamat ulang tahun, dan pesan-pesan penuh simpati, adalah beberapa contoh dari sekian banyak yang dapat mengundang simpati orang lain. Bila kita menganggap diri kita sebagai orang yang bijakasana, maka bukan hanya kata-kata yang “untuk-untuk” saja yang perlu disampaikan, tetapi tindakan atau bantuan kepada orang lain yang sebenarnya bukan pekerjaan kita juga penting kita lakukan.

Sukses Bergaul dengan Teman Sekantor

Keterampilan dalam berinteraksi dengan orang lain, sikap pribadi dalam mempertimbangkan sesuatu tercermin dalam sikap perbuatan yang kita lakukan dan ucapan-ucapan yang keluar dari mulut kita. Agar kita disenangi dan disegani di kantor, perlu kiranya kita mengetahui etiket yang berlaku di kantor.
Apabila kita ingin sukses berinteraksi dan disegani di kantor, kita harus tahu tentang etika dan etiket yang berlaku di kantor. Semakin kita beretika dan beretiket di kantor, maka semakin baik performa kerja dan profesionalisme kita. Menciptakan dan membangun keharmonisan dan keeratan hubungan antar pegawai dalam suatu kantor melalui sikap, perilaku, tata krama, dapat meningkatkan produktivitas kerja para pegawai. Pegawai merasa nyaman, relasi dan konsumen kantor pun merasa puas dengan pelayanan yang penuh keramahan, ketulusan, persahabatan yang menarik, simpatik dan empatik. Dengan demikian citra institusi akan semakin baik dimata relasi dan rekanan.

























Sumber :
Vissia Trimurti A. Jati.  Mengenal Etika dan Etiket di Tempat Kerja. Jurnal Vol. 2 No.2 Tarakanita News Vol. 9 Nomor 1/40.

Read More

story about my school

story about my school

 My name is Bagas Wijaya that day i go to school there I could meet or have a friend, my friend's apartment very much, they are cute fun, and also naughty.
in that day no lessons, just filled with introductions, began to learn to know the teachers, the school environment and the vital acquainted with my friends in my year.
after that the teacher took us around the school while shows the room one by one there to the school.
continued arrived on the front lawn of the school, where we were told to line up in rows on cue provided by the teacher.

we were taught marching soldiers ala so, continued to be taught as well a variety of games that aim to mutual cooperation, compact, and of course each other more recognize between students and teachers.
that's where we seriously follow the activities provided by the teacher and until such activity is completed.

after completion of the activities of the we may break, the break opportunity in utilized by students to be with their parents each are still waiting for their children, including me, they were eating, snack, play with their parents.
the break  is over, it's time I go to class again to follow the next activity, the teacher taught us all singing.
Concurrent classmates sing along even though we do not know the song at that time, I just cried cried following the singing teachers laughing and full of joy not felt the bell rang, we should return unmarked before we pack up and head home teacher advised us all "children, before you go home and kiss goodbye to his teacher, and before you go to school as well say goodbye to the person Your parents, kissing her hand.
then you will be quick smart and ideals can be realized.

Nama : Bagas Wijaya
Kelas : 4C
Read More

Macam - macam Format File Gambar


1. BMP (Bitmap)

Type file ini umum digunakan pada system operasi Windows dan OS/2.
Kelebihan :

    Dapat dibuka oleh hampir semua program pengolah gambar
    File BMP memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada type-type yang lain.
    Dapat ditambahkan efek khusus tertentu sehingga dapat membuat objek tampil sesuai keinginan.
    Dapat menghasilkan objek gambar bitmap dari objek gambar vektor dengan cara mudah dan cepat, mutu hasilnya pun dapat ditentukan.
Kekurangan :

    Efek yang diidapat dari objek berbasis bitmap yakni akan terlihat pecah atau berkurang detailnya saat dicetak pada resolusi yang lebih rendah
    Objek gambar tersebut memiliki permasalahan ketika diubah ukurannya, khususnya ketika objek gambar diperbesar.


2. JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group)

JPG adalah jenis data yang dikembangkan oleh Joint Photographic Experts Group (JPEG) yang dijadikan standar untuk para fotografer professional. Seperti metode yang digunakan oleh format ZIP yang digunakan untuk menggunakan pengulangan dalam data untuk kemudian dikompresi, JPG mengkompresi data gambar dengan cara mengurangi bagian-bagian dari gambar untuk memblok pixsel dalam gambar tersebut.
Kelebihan :

    Sudah digunakan menjadi standar gambar di internet
    Jenis data yang bisa dikirim dan dilihat secara bebas
    Memudahkan dalam mengunduh foto


Kekurangan :

    Tidak begitu baik untuk menyimpan gambar pajangan atau artistic.
    Tidak ideal untuk penggunaan typography, crips line, atau bahkan hasil fotografi dengan sudut yang tajam, karena objek itu kadang menjadi sama/blur
    Media penyimpanan terbatas


3. GIF (Graphics Interchange Format)

Type file GIF memungkinkan penambahan warna transparan dan dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana, tetapi sekarang ini standar GIF hanya maksimal 256 warna saja.
Kelebihan :

    Mendukung animasi gambar
    Bersifat tidak pecah-pecah
    Menggunakan kompresi tidak menghilangkan data


Kekurangan :

    Tidak cocok digunakan dalam fotografi modern
    Penyimpanan data gambar terbatas
    Gambar GIF berukuran lebih kecil dari pada JPG


4. PNG (Portable Network Graphics)

PNG digunakan untuk Operating System yang menggunakan teknik lossles dan mendukung kedalaman warna 48 bit, tingkat ketelitian sampling: 1,2,4,8, dan 16 bit serta teknik pencocokan warna yang lebih canggih dan akurat
Kelebihan :

    Adanya warna transparan dan alpha yang memungkinkan sebuah gambar transparan tapi gambar tersebut masih dapat dilihat mata seperti samar-samar atau bening.
    File dapat diatur jumlah warnanya, sehingga kompresi file PNG lebih baik dari pada GIF
    Kompresi tidak menghilangkan data
    Solusi kompresi yang powerfull dengan warna yang lebih banyak
    Penayangan citra secara progresif (progressive display)
    Gamma (pengaturan terang gelapnya citra en:”brightness”)


Kekurangan :

    PNG belum populer sehingga sebagian browser tidak mendukungnya


5. TIFF (Tagged Interchange File Format)

Merupakan format file terkompresi yang biasa digunakan dipaket desktop publishing dan juga merupakan format file bagi percetakan yang diindikasikan dengan ekstensi.
Kelebihan :

    Formatnya lebih fleksibel dari format gambar bitmap yang didukung secara ritual oleh seluruh point, image editing dan aplikasi kedalam layout

Kekurangan :
Format TIFF tentunya adalah ukuran filenya yang masih terlalu besar untuk sekedar keperluan sharing dan preview gambar. Oleh karena itulah diciptakan format JPEG.



.   (TEKNIK KOMPRESI JPEG(JOINT PHOTOGRAPIC EXPERTS GROUP)


JPEG biasanya digunakan untuk foto atau citra di website. JPEG menggunakan kompresi tipe lossy. Kualitas JPEG 2000 bisa bervariasi tergantung setting kompresi yang digunakan. Kompresi JPEG berbasis DCT(Discreete Cosine Transform).

- Tingkat kompresi yang baik untuk JPEG adalah 10:1-20:1 untuk citra foto, 30:1-50:1 untuk citra web, dan 60:1-100:1 untuk kualitas rendah seperti citra untuk ponsel.

- Byte order : MSB-LSB.

- Tahapan kompresi JPEG :

a. Sampling adalah proses pengkonversian data pixel dari RGB ke YUV/YIQ dan dilakukan down sampling.

b. DCT (Discreete Cosine Transform) adalah hasil dari proses sampling akan digunakan sebagai inputan proses DCT, dimana blok 8*8 pixels akan diubah menjadi fungsi matriks cosines.

c. Quantization adalah proses membersihkan koefisien DCT yang tidak penting untuk pembentukan image baru.

Read More

Cara memasukkan efek gambar ke dalam video rekaman dari kamera menggunakan microsoft windows movie maker

Cara memasukkan efek gambar ke dalam video rekaman dari kamera menggunakan microsoft windows movie maker


  1. Buka Movie maker lalu “browse for videos and photos”. Kemudian cari beberapa photo atau video yang kamu inginkan. Disini WinPoin ingin memilih beberapa gambar untuk dijadikan 1 video.
  2. Nantinya akan muncul gambar yang dipilih. Dan urutan gambar tersebut akan menjadi timeline sebuah video. Nah dari sini jika kamu ingin menambahkan musik sebagai background soundnya, pilih “Add Music”. kamu bisa mengimport musik dari internet ataupun dari my computer.
  3. Setelah kamu menentukan backgroud sound yang kamu pilih, kamu bisa mulai mengatur visual effect ataupun memberi animasi pada setiap slide gambar.
  4. Setelah itu kamu dapat memberi title pada intro dari video tersebut. Caranya pilih opsi “Title” dan kemudian masukan kata-kata yang diinginkan. Kamu juga bisa mengatur jenis, ukuran, posisi, visual efek, dll pada teks tersebut.
  5. Jika kamu sudah selesai membuat video, kamu bisa langsung mempublikasikannya ataupun menyimpannya. Disini WinPoin akan menyimpan video tersebut ke dalam My Computer.
  6. Beri nama dan simpan ditempat yang kamu inginkan, Lalu tunggu proses penyimpanan video. lamanya tergantung dari durasi dari video tersebut.
  7. Setelah itu akan muncul notifikasi bahwa proses penyimpanan sudah selesai. lalu kamu diberi pilihan untuk membuka video tersebut, membuka lokasi folder dari video tersebut, atau tidak memilih keduanya.


Read More

MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa sehingga akan membantu keefektifan proses pembelajaran dalam penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan memadatkan informasi.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa penggunaan media pembelajaran erat kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perkembangan IPTEK semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Teknologi paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah system percetakan yang bekerja atas dasar fisik mekanik. Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pembelajaran. Selain teknologi media audio visual.
Dengan banyaknya variasi media pembelajaran ini, perlu kita ketahui bahwa tidak ada satu media pun yang paling baik. Setiap media memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing Oleh karena itu penting bagi guru untuk memahami setiap media pembelajaran, mulai dari karakteristik tiap-tiap media pembelajaran hingga faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media pembelajaran tersebut. Pada makalah ini akan disajikan materi tentang media audio visual.










B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

  1. Apakah pengertian dari media audio visual?
  2. Mengapa memilih media berbasis Audio-Visual dalam proses pembelajaran?
  3. Apa jenis – jenis media audio visual?
  4. Bagaimana karakteristik media audio visual?
  5. Apa manfaat penggunaan media audio visual?
  6. Apa kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan media audio visual?
  7. Bagaimanakah langkah-langkah dalam menggunakan media audiovisual?


C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini meliputi hal-hal berikut:

  1. Untuk mengetahui pengertian dari media audio visual.
  2. Untuk mengetahui alasan memilih media berbasis Audio-Visual dalam proses pembelajaran.
  3. Untuk mengetahui jenis – jenis media audio visual.
  4. Untuk mengetahui karakteristik media audio visual.
  5. Untuk mengetahui manfaat penggunaan media audio visual.
  6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan media audio visual
  7. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam menggunakan media audiovisual.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media Audio Visual
Sebelum beranjak ke pengertian media audio visual maka terlebih dahulu kita mengetahui arti kata media, audio, dan visual itu sendiri. Apabila dilihat dari etimologi “kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara ataupengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu” (Salahudin,1986: 3)
Menurut Wina Sanjaya (2010) secara umum media merupakan kata jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik. Istilah media juga digunakan dalam bidang pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran.
Sedangkan media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Beberapa jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah radio, dan alat perekam pita magnetik.
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sanagat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektiv, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Yang termasuk dalam kelompok ini yaitu Gambar representasi, Diagram, Peta, Grafik, Overhead Projektor (OHP), Slide, dan Filmstrip.
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Dari hasil penelitian media audiovisual sudah tidak diragukan lagi dapat membantu dalam pengajaran apabila dipilih secara bijaksana dan digunakan dengan baik. Beberapa manfaat alat bantu  audiovisual adalah:

  1. Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar;
  2. Mendorong minat;
  3. Meningkatkan pengertian yang lebih baik;
  4. Melengkapi sumber belajar yang lain;
  5. Menambah variasi metode mengajar;
  6. Menghemat waktu;
  7. Meningkatkan keingintahuan intelektual;
  8. Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu;
  9. Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama;
  10. Dapat memberikan konsep baru dari sesuatu diluar pengalaman biasa.


B.     Alasan Memilih Media Berbasis Audio-Visual dalam Proses Pembelajaran
Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar. Sedangkan yang dimaksud dengan belajar itu sendiri adalah proses perbahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Oleh karena itu media yang digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik.
Sebelum memasuki pembahasan mengenai alasan pemilihan media audio visual dalam proses pembelajaran, terlebih dahulu mengetahui alasan penggunaan media dalam pembelajaran. Secara umum dalam memnggunakan media pengajaran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik. Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan, perlu juga memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
1)      Objektivitas.
Metode dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru, melainkan keperluan sistem belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa.
2)      Program Pengajaran.
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangkut isi, struktur maupun kedalamannya.
3)      Sasaran Program.
Media yang digunakan harus dilihat kesesuaiananya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, sombol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunaannya.
4)      Situasi dan kondisi.
Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan, maupun ventilasinya, situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran baik jumlah, motivasi, dan kegairahannya.
5)      Kualitas teknik.
Terkait pengecekan keadaan media sebelum digunakan.
Selanjutnya dalam menggunakan media pembelajaran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip yang dimaksudkan dikemukakan oleh Nana Sudjana (1991) sebagai berikut :
a)      Menetukan jenis media dengan tepat;
b)      Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat.
c)      Menyajikan media dengan tepat;
d)     Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.








C.    Jenis-jenis Media Audio Visual
Dilihat dari daya liputnya, media terbagi menjadi:
a.       Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Seperti radio dan televisi serta internet.
b.      Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film sound slides film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.
c.       Media untuk pembelajaran invidual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri.termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
Adapun beberapa alat-alat atau media yang termasuk dalam media audio visual dan kelebihan serta kelemahannya, yaitu:
1.      Audio-Visual Murni
Audio-visual murni atau sering disebut dengan audio-visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara maupun unsur gambar tersebut berasal dari suatu sumber.
a.       Film
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang digunakan untuk hiburan seperti film komersial yang diputar di bioskop-bioskop. Akan tetapi, film bersuara yang dimaksud dalm pembahasan ini ialah film sebagai alat pembelajaran. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa sehubungan dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the right time used in the right way”.
Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio, ataupun televisi hendaknya dapat memberikan hasil yang nyata kepada siswa. Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik mamiliki ciri-ciri sebagi berikut:
a)      Dapat menarik minat anak;
b)      Benar dan autentik;
c)      Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan;
d)     Sesuai dengan tingkatan kematangan audien;
e)      Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar;
f)       Kesatuan dan squence-nya cukup teratur;
g)      Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.
b.      Video
Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran.
c.       Televisi
Selain film dan video, Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain yaitu:
1)      Dituntun oleh instruktur, seorang instruktur atau guru menuntun siswa sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. melalui pengalaman-pengalaman visual.
2)      Sistematis, siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
3)      Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang berurutan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya,
4)      Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya, seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.
Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan.

2.      Audio-Visual tidak murni
Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan audio-visual diam plus suara yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti:
a.       Sound slide (Film bingkai suara)
Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi.
Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep. Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker.
D.Karakteristik Media Audio Visual
Pembelajaran menggunakan teknologi audio visual adalah satu cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Arsyad (2011:31) mengemukakan bahwa media audio visual memiliki karakteristik sebagai berikut.

  • Mereka biasanya bersifat linear.
  • Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis.
  • Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya.
  • Mereka merupakan gambaran fisik dari gagasan real atau abstrak.
  • Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
  • Umumnya mereka berorientasi pada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.

E.     Manfaat Menggunakan Media Audio Visual
Beberapa manfaat menggunakan media berbasis Audio visual (film atau video) yaitu karena kelebihan atau keuntungan dari media tersebut, diantaranya :

  1. Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut;
  2. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
  3. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.
  4. Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
  5. Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung;
  6. Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
  7. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.


F.Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual
Media audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Ada dua jenis media audio visual disini yaitu audio visual gerak dan audio visual diam.

1.Kelebihan dan kekurangan film sebagai media audio visual gerak.
a.Keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran antara lain:

  1. Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya.
  2. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
  3. Penggambarannya bersifat 3 dimensional.
  4. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni.
  5. Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
  6. Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan.
  7. Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.

b.Kekurangan-kekurangan film sebagai berikut:

  1. Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.
  2. Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
  3. Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.
  4. Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.

2.    Kelebihan dan kekurangan video sebagai media audio visual gerak
a.Kelebihan video

  1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya.
  2. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis.
  3. Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya.
  4. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
  5. Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar.
  6. Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut, artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru.
  7. Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya.

b.Kekurangan video

  1. Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.
  2. Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
  3. Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
  4. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.


3.Kelebihan dan kekurangan televisi sebagai media audio visual gerak
a.Kelebihan televisi:

  1. Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
  2. Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.
  3. Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
  4. Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
  5. Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
  6. Menarik minat anak.
  7. Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam intervice training.
  8. Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah.

b.Kekurangan-Kekurangan Televisi:

  1. Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
  2. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesan nya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
  3. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi tayangan TV sebelum disiarkan.
  4. Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
  5. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersifat pasif selama penayangan.


Kelebihan dan kekurangan film bingkai sebagai media audio visual diam

Kelebihan film bingkai sebagai media pendidikan adalah:

  1. Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan  ke seluruh siswa secara serentak;
  2. Perhatian anak-anak dapat dipussatkan pada satu butir tertentu;
  3. Fungsi berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas;
  4. Film bingkai berada di bawah kontrol guru;
  5. Dapat dilakukan secara klasikal maupun individu;
  6. Penyimpanannya mudah (praktis);
  7. Dapat mengatasi keterbatasan keterbatasan ruang, waktu dan indera;
  8. Mudah direvisi/diperbaiki, baik visual maupun audionya;
  9. Relatif sederhana dan murah dibandingkan dengan media TV atau film;
  10. Program dibuat dalam waktu singkat.

Kekurangan film bingkai suara adalah:

  1. Program film bingkai yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar apabila penyimpanannya kurang baik;
  2. Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam (still);
  3. Penggunaan program slide suara memerlukan ruangan yang gelap, apabila tidak gelap makagambar yang diproyeksikan kurang jelas;
  4. Dibandingkan dengan gambar, foto, bagan atau papan flanel pembuatan film bingkai jauh lebih mahal biayanya.


G.    Langkah-langkah Menggunakan Media Audiovisual
Media pembelajaran audio visual memiliki langkah-langkah dalam penggunaannya seperti halnya media pembelajaran lainnya. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan media audio visual adalah sebagai berikut.

  • Persiapan

Kegiatan yang dilakukan oleh guru pada saat persiapan yaitu (1) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, (2) mempelajari buku petunjuk penggunaan media, (3) menyiapkan dan mengatur peralatan media yang akan digunakan.

  • Pelaksanaan/Penyajian

Pada saat melaksanakan pembelajaran menggunakan media audio visual, guru perlu mempertimbangkan seperti (1) memastikan media dan semua peralatan telah lengkap dan siap digunakan, (2) menjelaskan tujuan yang akan dicapai, (3) menjelaskan materi pelajaran kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung, (4) menghindari kejadian-kejadian yang dapat mengganggu konsentrasi siswa.

  • Tindak lanjut

Aktivitas ini dilakukan untuk memantapkan pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan menggunakan media audio visual. Di samping itu aktivitas ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang bisa dilakukan di antaranya diskusi, observasi, eksperimen, latihan dan tes adaptasi.






BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Tidak diragukan lagi kita semua dapat sepakat bahwa media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai hari ini masih ada yang belum menggunakan media, itu hanya perlu sedikit perubahan sikap. Dalam memilih media, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing.
Kelancaran dan efektivitas pembelajaran antara lain didukung oleh kehadiran alat bantu/media/sumber belajar yang tersedia. Ketersediaan alat bantu/media/sumber belajar memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik, lebih intensif, dan lebih banyak potensi yang dapat dikembangkan. Oleh karena itu, alat bantu/media/sumber belajar perlu dihadirkan dengan tepat.
Lebih lanjut, alat bantu/media/sumber belajar perlu dimanfaatkan secara sinergis untuk mengoptimalkan pembelajaran. Dengan adanya media/alat bantu pembelajaran semakin memudahkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Sehingga dapat menciptakan kondisi yang dapat mendorong siswa agar dapat mencapai kompetensinya dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru.
  Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Macam-macam media dapat dibagi menjadi 3, berdasarkan sifatnya, kemampuan jangkauannya, dan berdasarkan cara atau teknik pemakaiannya. Fungsi pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
Media audio visual terdiri atas audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak. . Media ini mempunyai kemampuan yang lebih, karena media ini mengandalkan dua indera sekaligus, yaitu indera pendengaran dan indera penglihatan. Dengan media tersebut diharapkan bisa membangkitkan motivasai dalam belajar dan memperjelas materi yang disampaikan.



DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Danim, Sudarbuan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
S. Sadiman, Arief, dkk. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Harjanto. 2002. Perencanaan pengajaran. Rineka cipta
http://id.wikipedia.org/wiki/Multimedia
http://jatengklubguru.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=8
https://lismurtini270992.wordpress.com/2013/06/18/media-audio-visual-dan-multimedia/
http://adhy14.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-media-audio-visual.html
Djamarah, Bahri dan Aswan Zain, 2006, Strategi Belajar Mengajar ,Jakarta: PT
Rineka CiptaAzhar, Arsad , 2008, Media Pembelajaran ,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sadiman, Arief S. , M.Sc., dkk., Media Pendidikan : Pengertian dan Pemanfatannya, Jakarta : Pustekom Dikbud dan PT. Rajagrafindo Persada
Iif, Khairu Ahmadi , dkk, 2010, Strategi Pembelajaran SBI dan SBN, Jakarta: prestasi pustakaSudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung:

Read More

PENTINGNYA MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN


Patut dingat dan diperhatikan bahwa manusia khususnya siswa dan mahasiswa dapat menyerap suatu materi /pembelajaran/ ilmu apabila ilmu yang disampaikan dan dikemas dalam bentuk yang menarik dan mengesankan, sehingga pembelajaran yang mereka simak akan terus teringat-ingat di benak mereka.
Di dalam proses kegiatan belajar dan mengajar (KBM), seorang pengajar/dosen diharapkan dapat memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat. Dengan metode tersebut diharapkan proses belajar dan mengajar dapat berjalan dengan baik, lancar, tidak membosankan, dan tentunya dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan hanya media yang menjadi faktor pendukungnya. Tetapi peranan pengajar atau pendidik sebagai motivator dan fasilitator pun menjadi faktor yang sangat penting, karena pendidik harus dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk dapat menumbuhkembangkan minat dan kreatifitas siswa sehingga akan terasa langusng kenanya suatu ilmu dan materi. Serta pengajar ataupun dosen harus menguasai betul menggunakan sarana dan multimedia yang mana sesuai.
Dengan adanya multimedia di pendidikan antara lain sebagai perangkat lunak pembelajaran, memberikan fasilitas untuk mahasiswa atau siswa untuk belajar mengambil keuntungan dari multimedia, belajar jarak jauh dan pemasaran pendidikan. Fasilitas ruang multimedia adalah suatu ruangan dimana terdapat berbagai peralatan komunikasi elektronik guna menunjang proses pembelajaran. Peningkatan mutu pembelajaran adalah bertambahnya kualitas penyampaian materi pendidikan sehingga siswa lebih mudah dalam menangkapnya.
      Standar Internasional pembelajaran berbasis ICT dapat dilaksanakan, salah satunya dengan penggunaan ruang multimedia yang tersedia di sekolah. Ruang multimedia yang dimaksudkan adalah ruangan yang di dalamnya terdapat beberapa komputer yang cukup representatif untuk seluruh siswa dalam satu kelas dan sudah disetting dengan LAN (Local Area Network), LCD untuk menayangkan presentasi pengajar, headphone di tiap komputer untuk mendengarkan suara pengajar dari komputer induk, mikrophone dan sound sistem yang berfungsi sebagai pengeras suara sehingga dapat terdengar oleh seluruh siswa dalam kelas, sambungan internet, printer, AC (Air Conditioning).
     Dalam proses pembelajaran menggunakan ruang multimedia, bentuk-bentuk informasi yang dapat ditampilkan berupa kata-kata, gambar, video, musik, angka, atau tulisan tangan. Bagi komputer, bentuk informasi tersebut, semuanya diolah dari data digital. Sehingga memudahkan siswa menyerap dan mengingat materi-materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran.
 

   Adapun komponen yang perlu dipersiapkan untuk melaksanakan pembelajaran berbasis ICT dengan menggunakan ruang multimedia antara lain:

  • Sarana elektronik (komputer/laptop, LCD, headphone dan lain-lain).
  • Kemauan siswa dan pengajar untuk melakukan renovasi pembelajaran.
  • Sumber daya manusia (pengajar dan siswa).
  •  Kesiapan sekolah untuk menanggung beban operasional dan biaya perawatan.

      Sedangkan jenis kegiatan/tugas pengajar ataupun dosen yang dapat dilaksanakan dengan menggunakan ruang multimedia antara lain:

  • Menyampaikan materi (presentasi). Salah satu bentuk tugas yang paling sederhana yang dapat dilakukan adalah menyampaikan materi pelajaran menggunakan media komputer/laptop dan LCD. Materi disampaikan kepada siswa dengan menayangkan materi pada layar dan siswa dapat mengikuti bersama-sama. Keterampilan yang dapat digunakan yaitu dengan mengolah materi menggunakan program MS Power Point. Kemudian dapat dikembangkan lagi menggunakan program Windows Movie Maker, Ulead Video Studio dan lain-lain. Bahkan dengan menayangkan video yang berhubungan dengan materi juga bisa dilakukan tanpa pengajar.
  • Memutar lagu/musik disela-sela kegiatan belajar siswa, misalnya saat siswa mengakses materi pelajaran melalui internet.
  • Memutar video yang berkaitan dengan materi pembelajaran
  • Menampilkan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
  • Mengirim informasi/pesan dari pengajar (komputer server) ke siswa (komputer client).
  • Mengirim tugas/ulangan kepada siswa dan mengumpulkannya kembali melalui komputer server.
  • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengakses materi melalui internet.
  • Menggunakan ruang ini sebagai laboratorium bahasa karena di dalamnya terdapat headphone yang disambungkan dengan tiap komputer dan bisa mendengar suara pengajar dari komputer server.

Namun demikian, pembelajaran berbasis multimedia tidak serta-merta dapat diterapkan di semua sekolah maupun lingkungan pendidikan. Seorang pengajar harus memperhatikan keadaan siswa, sarana, dan prasarana yang dimiliki.



Berikut perbandingan kelebihan dan kekurangan dari adanya penerapan multimedia dalam Pendidikan,
Kelebihan Multimedia :

  1. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif
  2. Mampu menimbulkan rasa senang selama PBM berkangsung sehingga akan menambah motivasi siswa.
  3. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
  4. Mampu menvisualisasikan materi yang abstrak.
  5. Media penyimpanan yang relative gampang dan fleksibel
  6. Membawa obyek yang sukar didapat atau berbahaya ke dalam lingkungan belajar
  7. Menampilkan obyek yang terlalu besar kedalam kelas
  8. Menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

    Sedangkan  Kekurangan multimedia dalam pendidikan :

  1. Adanya biaya yang relatif mahal untuk  di tahap awal
  2. Kemampuan dari SDM dalam penggunaan multimedia yang masih perlu dibina dan ditingkatkan
  3. Belum memadainya perhatian dari pemerintah
  4. Belum memadai dan tersebarnya infrastruktur untuk daerah-daerah tertentu


Kesimpulan
Dengan adanya penerapan multimedia dalam pembelajaran sangat berperan penting dalam peningkatan mutu pembelajaran yang berimbas pada peningkatan kualitas dari siswa ataupun mahasiswa itu sendiri. Selain itu juga dengan adanya multimedia tersebut, proses pembelajaran akan menjadi lebih praktis, inovatif, efektif serta lebih mudah dipahami dan diterapkan berdasarkan model dan contoh multimedia yang disuguhkan.

Read More