Wednesday, November 23, 2016

SISTEM OPERASI Chapter 12 - File-System Interface

SISTEM OPERASI

Chapter 12 - File-System Interface







11.1 Konsep File
Sekilas tentang File
File system merupakan implementasi file dengan menggunakan disk. File dipetakan oleh system operasi ke perangkat fisik. Perangkat fisik ini merupakan suatu perangkat penyimpanan yang biasanya non-volatille sehingga data yang disimpan tidak akan hilang ketika aliran listrik terputus. File adalah barisan byte dengan ukuran yang tidak tetap dan selalu berubah - ubah dari 0 sampai batas atas yang sangat besar.
Operasi Pada File
·        Penciptaan File
Ada dua langkah yang diperlukan, yaitu adanya ruang atau tempat di file system untuk suatu file dan pembuatan entry untuk file baru di dalam suatu direktori. Direktori memasukan record nama file dan lokasinya di file system
·        Menulis File
Sistem operasi membuat system call yang menentukan nama file dan informasi yang akan ditulis ke dalam file.
·        Membaca File
Sistem operasi membuat system call yang menentukan nama file dan dimana blok berikutnya (di dalam memory) dari file tersebut harus diletakan.
·        Memposisikan Kembali
Tidak memerlukan aksi dari I/O secara nyata, karena sebenarnya hanya merupakan pencarian file (file seek).
·        Menghapus File
Sebenarnya membebaskan semua ruang yang digunakan oleh file sehingga nantinya ruang tersebut dapat digunakan oleh file lain.
·        Memotong File
Fasilitas ini memaksa user untuk tidak menghapus file dan kemudian menciptakannya kembali, supaya waktu yang digunakan lebih efisien. Hal ini dilakukan ketika user ingin mengosongkan file tersebut.
·        Open(Fi) mencari struktur direktori untuk entry Fi dan memindahkan isi entry ke memori.
·        Close (Fi) memindahkan isi entry Fi di memori ke struktur direktori pada disk.

Atribut File
File mempunyai atribut, dimana atribut ini bervariasi antara sistem operasi satu dengan sistem operasi lainnya, tetapi biasanya terdiri atas beberapa atribut sebagai berikut :
·        Nama : Merupakan satu - satunya informasi yang dapat diingat dan dibaca oleh manusia
·        Type : Merupakan type file yang ada; yaitu executable, text, data, atau yang lain, tergantung dari sistem operasi yang mendukungnya.
·        Lokasi : Informasi ini merupakan sebuah pointer yang menunjuk ke perangkat dan ke lokasi dimana file yang ditunjuk berada didalam perangkat tersebut.
·        Ukuran : Merupakan bersarnya file terkini yang ada (dalam byte, word, atau blok) dan kemungkinan ukuran terbesar yang diperbolehkan ada dalam atribut ini.
·        Proteksi : File dikontrol pengaksesannya sehingga hanya user tertentu saja yang dapat membaca, menulis/mengubah, mengeksekusi, dan lainnya.
·        Jam, Tanggal, dan Indentifikasi User : Informasi ini dapat disimpan untuk penciptaan, modifikasi terakhir kali, dan penggunaan terakhir. Data - data tersebut berguna untuk proteksi, keamanan, dan monitoring data.




Tipe File

11.2 Metode Akses
1. Metode Sequential (Berurutan)
Akses berurutan merupakan metode akses paling sederhana. Informasi pada file diproses secara berurutan, satu record diakses setelah record yang lain. Metode akses ini berdasarkan model tape dari suatu file yang bekerja dengan perangkat sequentialaccess atau random-access.
Operasi read membaca bagian selanjutnya dari file dan otomatis menambah file pointer yang melacak lokasi I/O. Operasi write menambah ke akhir file dan ke akhir material pembacaan baru (new end of file). File dapat di-reset ke awal dan sebuah program untuk meloncat maju atau mundur ke n record.
Operasi pada akses berurutan terdiri dari :
read next
write next
reset
no read after last write
(rewrite)



2. Metode Direct (Langsung)
File merupakan logical record dengan panjang tetap yang memungkinkan program membaca dan menulis record dengan cepat tanpa urutan tertentu. Metode akses langsung berdasarkan model disk dari suatu file, memungkinkan acak ke sembarang blok file, memungkinkan blok acak tersebut dibaca atau ditulis.
Operasi file dimodifikasi untuk memasukkan nomor blok sebagai parameter. Nomor blok ditentukan user yang merupakan nomor blok relatif, misalnya indeks relatif ke awal dari file. Blok relatif pertama dari file adalah 0, meskipun alamat disk absolut aktual dari blok misalnya 17403 untuk blok pertama. Metode ini mengijinkan sistem operasi menentukan dimana file ditempatkan dan mencegah user mengakses posisi dari sistem file yang bukan bagian dari file tersebut.
Operasi pada akses langsung terdiri dari :
read n
write n position to n
             read next
             write next
rewrite n

n = relative block number



3. Metode Akses Lain
Metode akses lain dapat dibangun berpedoman pada metode direct access. Metode tambahan ini biasanya melibatkan konstruksi indeks untuk file. Indeks, seperti indeks pada bagian akhir buku, berisi pointer ke blok-blok tertentu. Untuk menentukan masukan dalam file, pertama dicari indeks, dan kemudian menggunakan pointer untuk mengakses file secara langsung dan menemukan masukan yang tepat.
File indeks dapat disimpan di memori. Bila file besar, file indeks juga menjadi terlalu besar untuk disimpan di memori. Salah satu pemecahan nya adalah membuat indeks untuk file indeks. File indeks primer berisi pointer ke file indeks sekunder, yang menunjuk ke data item aktual.

Contoh Index  dan Relative Files


11.3 Struktur Direktori
Direktori adalah kumpulan titik yang berisi informasi tentang semua file. Beberapa sistem menyimpan ratusan file pada disk ratusan gigabyte. Untuk mengatur semua data menggunakan organisasi yg dilakukan dalam dua bagian.

Kumpulan node yang berisi informasi tentang semua file


Pertama, system file dipecah ke dalam partisi, yang disebut juga “minidisk” (pada mesin IBM) atau “volume” (pada mesin PC dan Macintosh). Setiap disk pada sistem berisi sedikitnya satu partisi, merupakan struktur low-level dimana file dan direktori berada. Terkadang, partisi digunakan untuk menentukan beberapa daerah terpisah dalam satu disk, yang diperlakukan sebagai perangkat penyimpan yang terpisah. Sistem lain menggunakan partisi yang lebih besar dari sebuah disk untuk mengelompokkan disk ke dalam satu struktur logika.
Kedua, setiap partisi berisi informasi mengenai file di dalamnya. Informasi ini disimpan pada entry dalam “device directory atau volume table of contents”. Perangkat direktori (atau direktori) menyimpan informasi seperi nama, lokasi, ukuran dan tipe untuks semua file dari partisi tersebut.


Informasi yang terdapat pada direktori :

• Nama
• Tipe
• Alamat
• Panjang saat ini
• Panjang maksimum
• Tanggal akses terakhir
• Tanggal perubahan terakhir
• ID pemilik
• Informasi proteksi

Beberapa operasi yang dibentuk pada direktori adalah :

• Mencari file (search)
• Membuat file (create)
• Menghapus file (delete)
• Mendaftar suatu direktori (list)
• Mengubah nama file (rename)
• Melintasi sistem file (traverse)

Direktori Satu Level (Single)
Direktori ini hanya terdiri dari satu direktori untuk setiap user. Pada direktori jenis ini terjadi permasalahan penamaan dan pengelompokan berdasarkan user.

Satu direktori untuk semua user



Directori Dua Level
Direktori ini terdiri dari dua level yang memisahkan direktori untuk setiap user. Setiap file diberi nama path, dapat mempunyai nama file yang sama untuk user yang berbeda, mempunyai kapabilitas pencarian, tetapi belum dilakukan pengelompokan.
Memisahkan direktori untuk setiap user



Direktori Berstruktur Pohon
Direktori berstruktur pohon merupakan struktur direktori yang biasa digunakan. Pohon mempunyai direktori root. Setiap file pada sistem mempunyai nama path yang unik




Pada direktori ini pencarian file dan direktori lebih efisien, mengelompokkan file dan dapat mengakses direktori dan sub direktori.
Sebuah direktori atau subdirektori berisi kumpulan file atau sub direktori. Sebuah direktori merupakan file yang diperlakukan dengan cara khusus. Semua direktori mempunyai format internal yang sama. Satu bit dalam setiap masukan direktori merupakan masukan sebagai file (0) atau sebagai subdirektori (1).
Sistem call khusus digunakan untuk membuat dan menghapus direktori. Nama path dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu nama path “absolut” dan “relatif”. Pada saat membuat file baru akan dilakukan pada current directory. Demikian juga pada saat membuat direktori baru.


Direktori Acyclic Graph
Struktur tree melarang menggunakan bersama-sama file dan direktory. Pada direktori acyclic graph memungkinkan direktori mempunyai subdirektori dan file yang digunakan bersama-sama. File dan subdirektori yang sama mungkin berada pada dua direktori yang berbeda




Direktori acyclic graph diimplementasikan dalam beberapa cara. Cara yang umum, pada beberapa system UNIX, adalah membuat entry direktori baru yang disebut link. Sebuah link berupa sebuah pointer ke file atau subdirektori lain. Sebuah link dapat diimplementasikan sebagai nama path absolut atau relatif (sebuah symbolic link). Sebuah link berbeda dari direktory asal. Link diindentifikasi oleh format pada direktory entry dan memberi nama pointer secara tak langsung. Pendekanan lain dengan menduplikasi semua informasi pada direktori yang digunakan bersama-sama sehingga kedua entri identik dan sama. Cara ini menyebabkan informasi asli dan duplikasi tidak dapat dibedakan
Permasalahan mendasar adalah memelihara konsistensi jika file dimodifikasi. Struktur direktori acyclic-graph lebih fleksibel daripada struktur pohon, tetapi lebih kompleks. Sebuah file mungkin mempunyai lebih dari satu nama path, konsekuensinya, nama file yang berbeda harus merujuk ke file yang sama. Jika mencoba melintasi keseluruhan sistem file (misalnya untuk akumulasi statistik pada semua file) struktur sharing tidak boleh dilintasi lebih dari satu kali.
Masalah lainnya melibatkan penghapusan. Kapan ruang yang sudah dialokasikan untuk file yang digunakan bersama-sama dapat di dealokasi dan digunakan lagi. Pendekatan lain untuk penghapusan adalah menyediakan file sampai semua acuan dihapus.

11.4 File-System Mounting
Suatu sistem file harus di-mount sebelum diakses. File yang tidak di-mount akan dilakukan proses mounting pada mount point.
(a)Sistem eksis (b) partisi yang tidak di-mount



Mount Point
15.5 Protection
Informasi yang disimpan dalam system komputer harus diproteksi dari kerusakan fisik (reliability) dan akses yang tidak benar (protection).
Reliability biasanya dilakukan dengan duplikasi copy dari file. Beberapa sistem komputer mempunyai sistem yang secara otomatis (atau melalui intervensi operator komputer) menduplikasi file ke tape secara regular dari sistem file yang secara tiba-tiba dihapus. Protection, sebaliknya, dapat dilakukan dalam beberapa cara.
Tipe Akses
Mekanisme proteksi dengan tipe akses file terbatas yang dapat dibuat. Akses diperbolehkan atau tidak tergantung beberapa faktor, satu diantaranya permintaan tipe akses.
Operasi yang lain, seperti pemberian nama, meng-copy atau mengubah file, juga harus dikontrol. Untuk beberapa alasan, fungsi level lebih tinggi (seperti mengcopy) diimplementasikan oleh system program yang menggunakan system call level lebih rendah. Proteksi disediakan hanya pada level lebih rendah. Sebagai contoh, meng-copy file diimplementasikan dengan deretan permintaan membaca. Dalam hal ini user dengan akses read dapat menyebabkan file di-copy, dicetak dan lain-lain. Beberapa operasi yang disediakan :
• Membaca dari file (read)
• Menulis ke file (write)
• Menjalankan file (execute)
• Menambah isi file (append)
• Menghapus file (delete)
• Melihat nama dan atribut file (list)

Access List dan Group
Pendekatan permasalahan proteksi yang sering digunakan adalah dengan membuat akses secara dependent pada identifikasi user. Skema umum untuk implementasi akses identity-dependent dengan menghubungkan masing-masing file dan direktori dg sebuah access list yang menentukan nama user dan tipe akses yang diijinkan untuk setiap user.
Bila user meminta akses ke file khusus, sistem operasi memeriksa access list. Jika user tersebut terdaftar, akses diijinkan, sebaliknya terjadi protection violation dan dilarang mengakses file.
Masalah pokok dengan access list adalah ukuran. Masalah ini dipecahkan dengan melakukan pengetatan terhadap access list. Beberapa system memperkenalkan tiga klasifikasi user :
·         Owner. User yang membuat file
·         Group. Kumpulan user yang menggunakan file bersama-sama dan memerlukan akses yang sama
·         Universe. Semua user lain dalam system

Contoh Proteksi : UNIX
Pada sistem UNIX, proteksi direktori ditangani sama dengan proteksi file, misalnya, diasosiasikan dengan setiap subdirektory menggunakan owner, group dan universe (others) sebagai 3 bit RWX. Informasi yang terdapat pada file dari kiri ke kanan terdiri dari proteksi file atau direktori, jumlah link ke file, nama pemilik, nama group, ukuran file dalam byte, tanggal membuat, nama file.
 




n        Device drivers manage I/O devices at the I/O control layer
l          Given commands like “read drive1, cylinder 72, track 2, sector 10, into memory location 1060” outputs low-level hardware specific commands to hardware controller
n        Basic file system given command like “retrieve block 123” translates to device driver
n        Also manages memory buffers and caches (allocation, freeing, replacement)
l          Buffers hold data in transit
l          Caches hold frequently used data
n        File organization module understands files, logical address, and physical blocks
l          Translates logical block # to physical block #
l          Manages free space, disk allocation









                                                                                                                  
Read More

Wednesday, October 26, 2016

Implementasi Sistem File SISTEM OOERAS

SISTEM OPERASI 
Implementasi Sistem File

POKOK BAHASAN:

·         Struktur Sistem File
·         Implementasi Direktori
·         Metode Alokasi
·         Manajemen Ruang Bebas
·         Efisiensi dan Performansi
·         Perbaikan
·         Sistem File Berstruktur Log
·         Network File Sistem

TUJUAN BELAJAR:

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
·         Memahami bagaimana implementasi sistem file dan direktori
·         Memahami metode alokasi file dan direktori
·         Memahami bagaimana manajemen ruang bebas
·         Memahami bagaimana efisiensi dan performansi dari sistem file
·         Memahami perbaikan sistem file dari kegagalan sistem
·         Mengetahui beberapa sistem file seperti Log dan Network File Sistem

10.1 STRUKTUR SISTEM FILE

File adalah unit penyimpan logika yang berisi sekumpulan informasi yang
berhubungan. Sistem file berada pada penyimpan sekunder (disk). Sistem file
diorganisasi ke dalam layer-layer seperti Gambar 10-1.
















CHAPTER 12 SISTEM FILE 2


Pada level terendah, I/O control berisi device driver dan interrupt handler untuk
mengirim informasi antara memori dan sistem disk. Basic file system berisi perintah
bagi device driver untuk membaca dan menulis blok fisik pada disk. File organization
module berisi modul untuk mengetahui blok logika pada blok fisik. Logical file system
menggunakan struktur direktori untuk memberikan ke file organization module
informasi tentang kebutuhan terakhir.
Informasi mengenai sebuah file disimpan pada struktur penyimpan yang disebut
file control block seperti Gambar 10-2.
Gambar 10-3 mengilustrasikan pentingnya struktur sistem file disediakan oleh
sistem operasi. Pada saat membuka file (dengan menjalankan perintah open) blok-blok
dari struktur direktori disimpan pada struktur direktori di memori dan mengubah file
control block. Pada saat membaca file (dengan menjalankan perintah read), indeks
yang dibaca di cari lokasi blok pada disk melalui tabel open file yang berada di memori.
Gambar 10-1 : Layersistem file

CHAPTER 12  SISTEM FILE 3


Virtual File Systems (VFS) merupakan implementasi sistem file yang
berorientasi obyek. VFS memungkinkan antarmuka system call (API) yang sama
digunakan untuk sistem file yang berbeda. API adalah lebih sebagai antarmuka VFS
dan bukan untuk tipe sistem file tertentu. Skema VFS dapat dilihat


CHAPTER 12 SISTEM FILE 4


10.2 IMPLEMENTASI DIREKTORI

Implementasi direktori menggunakan daftar nama file linier dengan pointer ke
blok data. Hal ini berdampak pada pemrograman yang mudah tetapi memerlukan waktu
yang lama untuk eksekusi.
Untuk mempercepat waktu eksekusi digunakan Tabel Hash berupa daftar linier
dengan struktur data hash. Dengan struktur data hash akan mengurangi waktu
pencarian direktori. Tetapi struktur hash mempunyai resiko bertabrakan apabila terjadi
situasi dimana dua nama file hash yang berbeda berada pada lokasi yang sama. Struktur
hash berukuran tetap.

CHAPTER 12 SISTEM FILE 5

10.3 METODE ALOKASI

Metode alokasi berhubungan dengan bagaimana blok-blok pada disk
dialokasikan untuk file. Terdapat beberapa metode alokasi antara lain alokasi berurutan
(contiguous allocation), alokasi berhubungan (linked allocation) dan alokasi berindeks
(indexed allocation).

10.3.1 Alokasi Berurutan (Contiguous Allocation)

Pada alokasi berurutan, setiap file menempati sekumpulan blok yang berurutan
pada disk (Gambar 10-5). Model ini sangat sederhana karena hanya membutuhkan
lokasi awal (block #) dan panjang (jumlah blok). Akses pada blok disk dilakukan secara
random dan memakan banyak ruang (permasalahan dynamic storage-allocation). File
yang disimpan secara berurutan tidak dapat berkembang.



CHAPTER 12 SISTEM FILE 6

Beberapa sistem file yang baru (misalnya Veritas File System) menggunakan
skema alokasi berurutan yang dimodifikasi. File sistem Extent-based mengalokasikan
blok pada disk secara berkembang (extent). Extent adalah blok berurutan pada disk.
Extent dialokasikan untuk alokasi file. Sebuah file terdiri dari satu atau lebih extent.

10.3.2 Alokasi Berhubungan (Linked Allocation)

Pada alokasi berhubungan, setiap file adalah sebuah linked list dari blok-blok
terpisah pada disk (Gambar 10-6). Pada setiap blok terdapat satu pointer yang
menunjuk ke blok lain.
block = pointer


CHAPTER 12 SISTEM FILE 7

Alokasi berhubungan mempunyai bentuk yang sederhana, hanya memerlukan
alamat awal. Sistem manajemen ruang bebas pada alokasi berhubungan tidak memakan
banyak ruang. Model ini tidak menggunakan random access. Blok yang diakses adalah
blok ke-Q pada rantai link dari blok pada file. Perpindahan ke blok = R + 1. Contoh
sistem file yang menggunakan alokasi berhubungan adalah file-allocation table (FAT)
yang digunakan MS-DOS dan OS/2. Bentuk file allocation tabel dapat dilihat pada


10.3.3 Alokasi Berindeks (Indexed Allocation)

Pada alokasi berindeks, terdapat satu blok yang berisi pointer ke blok-blok file
(Gambar 10-7). Alokasi berindeks berupa bentuk logika.

CHAPTER 12 SISTEM FILE 8


Pada alokasi berindeks, memerlukan tabel indeks yang membawa pointer ke
blok-blok file yang lain. Akses dilakukan secara random. Merupakan akses dinamis
tanpa fragmentasi eksternal, tetapi mempunyai blok indeks yang berlebih. Pemetaan
dari logika ke fisik dalam file ukuran maksimum 256K word dan ukuran blok 512 word
hanya memerlukan 1 blok untuk tabel indeks.
Apabila pemetaan dari logika ke fisik dalam sebuah file dari ukuran tak hingga
(ukuran blok adalah 512 word) maka digunakan skema menghubungkan blok link dari
tabel indeks (ukuran tak terbatas). Untuk ukuran file maksimum 5123 digunakan skema
two-level indeks (Gambar 10-8). Pada skema two-level indeks terdapat tabel indeks
luar dan dalam. Indeks dipetakan ke tabel indeks luar kemudian dipetakan ke tabel
indeks dalam setelah itu mengakses blok file yang dimaksud.
Sistem operasi UNIX mengimplementasikan kombinasi alokasi berurutan dan
alokasi berindeks seperti pada Gambar 10-9.

CHAPTER 12 SISTEM FILE 9

10.4 MANAJEMEN RUANG BEBAS

Daftar ruang bebas biasanya diimplementasikan sebagai bit map atai bit vector
(vektor bit). Setiap blok direpresentasikan dengan 1 bit. Jika blok bebas, maka bit
bernilai 1, sebaliknya jika blok dialokasikan, bit bernilai 0. Sebagai contoh, misalnya
disk dengan blok 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 17, 18, 25, 26 dan 27 bebas dan sisanya
dialokasikan. Maka bit map dari ruang bebas adalah :
001111001111110001100000011100000…
Perhitungan nomor blok yang bebas adalah sebagai berikut :
(jumlah bit per word) * (jumlah nilai-0 word) + offset dari bit 1 pertama
Pemetaan bit biasanya membutuhkan ruang tambahan, misalnya ukuran blok =
212 byte, ukuran disk = 230 byte (1 gigabyte) maka
n = 230/212 = 218 bit (atau 32K byte)
Dengan menggunakan vector bit mudah untuk mendapatkan file yang berurutan.
Pengembangan dari vector bit adalah dengan menggunakan linked list (free list) seperti
Gambar 10-10. Akan tetapi model ini tidak mendapatkan ruang berurutan dengan
mudah meskipun tidak memakan tempat. Modifikasi berikutnya melakukan
pengelompokan blok yang bebas agar lebih mudah untuk mendapakan ruang yang
berurutan.

10.5 EFISIENSI DAN PERFORMANSI

Efisiensi penggunaan ruang disk tergantung pada alokasi disk dan algoritma
directori serta tipe data disimpan pada entry direktory dari file.
Untuk meningkatkan performansi penggunaan ruang disk digunakan disk cache
yang digunakan pada bagian terpisah dari main memory untuk penggunaan blok yang
sering. Selain itu juga menggunakan teknik untuk optimasi akses berurutan yang
disebut free-behind dan read-ahead. – teknik untuk optimasi akses berurutan. Untuk
meningkatkan performansi PC juga dapat menggunakan bagian tertentu dari memory
sebagai virtual disk atau RAM disk.

CHAPTER 12 SISTEM FILE 10
10.6 PERBAIKAN

Untuk memperbaiki sistem file dilakukan dengan memeriksa konsistensi dengan
cara membandingkan data pada struktur direktori dengan blok data pada disk dan
mencoba memperbaiki inkonsistensi. Selain itu juga dapat menggunakan program
sistem untuk back up data dari disk ke penyimpan lain (floppy disk, magnetic tape).
Perbaikan akan Recover menghilangkan file atau disk dengan restoring data dari
backup.

10.7 SISTEM FILE LOG STRUCTURED

Sistem file Log structured (atau journaling) menyhimpan semua update ke file
sistem sebagai transaksi. Semua transaksi ditulis ke log. Sebuah transaksi dijadikan
committed jika ditulis ke log. Tetapi, kemngkinan sistem file tidak diupdate
Gambar 10-10 : Menghubungkan daftar ruang bebas pada disk

CHAPTER 12 SISTEM FILE 11

Transaksi pada log ditulis secara tidak beraturan ke sistem file. Jika sistem file
dimodifikasi, transaksi dihapus dari log. Jika file bertabrakan, semua transaksi yang
tersisa pada log harus dibentuk
.
10.8 SUN NETWORK FILE SYSTEM (NFS)

Network file system adalah implementasi dan spesifikasi dari sistem perangkat
lunak untuk mengakses remote files melalui LAN (atau WAN). NFS merupakan
bagian dari Solaris and SunOS yang berjalan pada Sun workstations menggunakan
unreliable datagram protocol (UDP/IP) protocol dan Ethernet.
Workstation yang saling berhubungan dipandang sebagai mesin independent
dengan file sistem yang independent, memungkinkan sharing diantara sistem file secara
transparent. Directory remote di-mount ke directory sistem file lokal. Mounted
directory terlihat sebagai subtree dari sistem file lokal, mengubah subtree secara
descending dari directory lokal. Spesifikasi dari remote directory untuk operasi mount
tidak transparant; host name dari remote directory harus disediakan. File pada remote
directory dapat diakses secara transparant. Subyek ke akreditasi akses yang benar,
sembarang sistem file (atau directory dalam sistem file), dapat di-mount secara remote
ke top dari sembaran directory lokal.
NFS didesain untuk operasi pada lingkungan heterogen dari mesin, SO dan
arsitektur network yang berbeda; spesifikasi NFS tidak tergantung dari media tersebut.
Ketidak tergantungan dilakukan melalui penggunaan RPC pada bagian tertinggi dari
protokol External Data Representation (XDR) yang digunakan antara 2 antarmuka
independent. Spesifikasi NFS berbeda antara layanan tersedian dengan mekanisme
mount dan layanan akses file remote actual.
Misalnya terdapat tiga file sistem yang independent seperti Gambar 10-11.
Kemudian dilakukan mount dengan NFS maka file sistem hasil seperti Gambar 10-12.

CHAPTER 12 SISTEM FILE 12

Gambar 10-11 : Tiga sistem file yang independen

Gambar 10-12 : Mounting pada NFS





















DAFTAR PUSTAKA
www.ilkom.unsri.ac.id /Metodologi Pengembangan Sistem Informasi/ 3 April 2007.
https://anjar906.wordpress.com/2013/10/29/konsep-dasar-sistem-operasi/
http://www.tn.nic.in/tnhome/projectfiles/filemgmnt.pdf

Read More